Wardah Sasmi

0
48

Saya tidak perlu menulis lagi siapa Nurhayati dan bagaimana merintis Wardah. Anda tentu sudah membaca DI’s Way (Wardah, 19 November 2018).

Produk sampo itu memang anak bungsu di grup Wardah. Produk sampo itu masuk ke pasar ketika mata pesaing global sudah mulai melotot.

Di bidang kosmetik, Wardah memang mengejutkan produk global. Pasar mereka merosot di Indonesia. Bagaimana bisa Wardah mengalahkan mereka. Itulah topik bahasan di dunia marketing. Termasuk sampai menjadi bahasan di Harvard University.

Lalu produk global itu pun beraksi. Menyerang balik. Dengan kekuatan global mereka. Secara penuh. Termasuk memberikan diskon sampai 30 persen. Pun produk global itu sampai membuat produk baru yang masuk ke pasar emosional: muslimah.

Sudah tiga tahun Wardah dapat serangan balik seperti itu. Ternyata Wardah tetap kukuh. Posisi nomor 1 itu tidak bisa digeser. Sampai hari ini.

Salah satu kekuatan Wardah adalah: bisa membuat item lebih banyak dari produk global. Wardah kini punya lebih dari 800 items! Itu karena Wardah punya tim riset yang kuat. Ruang risetnya saja 2.000 meter persegi. Latar belakang akademis pemiliknya membuat perhatian di bidang riset diutamakan.