“Untuk pengaplikasiannya, supergraphic ini cukup fleksibel karena bersifat abstrak yang merupakan rakitan dari 10 pecahan tadi menjadi satu kesatuan bentuk,” demikian penjelasan yang tertulis dalam berkas terkait logo HUT RI ke-75 itu.
Sementara itu, Tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin membantah bahwa logo HUT RI ke-75 tersebut mirip simbol salib.
“Logo ini murni dan resmi asli, bukan salib. Ini adalah sebuah karya seni yang dibuat dan dilakukan oleh teman-teman, anak-anak Indonesia yang memiliki kemampuan karya seni yang luar biasa,” kata Ngabalin lewat sebuah video yang ia bagikan ke awak media.
Maka dari itu, ia meminta agar masyarakat tak berspekulasi macam-macam terkait logo kemerdekaan RI tersebut. Ngabalin pun menegaskan sekali lagi bahwa logo itu bukan berbentuk simbol salib.
“Anda lihat dari sisi keindahannya, dilihat dari semangat kebersamaan yang dibangun. Jadi jauhkan dari pikiran-pikiran penuh kecurigaan, kebencian, karena apa yang dibangun ini adalah spirit untuk mendorong komitmen dari nilai-nilai Pancasila, nilai-nilai luhur yang dibangun kebersamaan,” tegas Ngabalin.
“Semangat kebinekaan, semangat kebersamaan, semangat persatuan di usia negara kita 75 tahun,” pungkasnya. (dtk/ysp)