Setelah disuntik, Nina mengaku tidak merasakan apa-apa, selain rasa sakit tertusuk jarum. Oleh petugas, ia diberitahu akan dihubungi kembali untuk penyuntikan tahap kedua, yakni 14 hari ke depan.
“Saya masuk ke grup WA (sukarelawan),” ucapnya. Nina mengaku, masing-masing dari mereka diberi uang Rp200 ribu. “Katanya ini untuk mengganti transportasi dan waktu kami,” tuturnya.
“Sebelum penyuntikan kami mengisi dulu data, lalu dicek kondisi kesehatan, dan rapid test dulu. Setelah hasil rapid test keluar, kami baru disuntik,” imbuh Nina.
Dia berharap uji klinis vaksin COVID-19 yang dilakukan berhasil, sehingga bisa segera memulihkan kondisi yang kini dianggapnya begitu sulit dan serba terbatas. “Semoga pandemi cepat selesai,” harap Nina.(muh)