“Akibatnya ketika terinfeksi akan terjadilah kondisi yang lebih luas dan cenderung berat termasuk dalam kasus Covid-19,” jelasnya.
Alasan lain yakni menyangkut komorbid atau penyakit penyerta. Covid-19 sebagian besar menyerang pada seseorang dengan komorbid begitu pula pada perokok.
“Jadi, hampir penyakit komorbid lebih banyak ditemukan di seorang perokok. Akibatnya ketika seorang perokok memiliki komorbid, akhirnya memudahkan terjadi Covid-19. Jadi ada dampak tidak langsung dari rokok, komorbid, kemudian Covid-19,” paparnya.
Alasan terakhir, kebiasaan seorang perokok yang memegang rokok berulang-ulang lalu memegang mulut, membuat tangannya mudah menjadi transmisi virus. Sebab tangan perokok belum tentu bersih, memegang rokok, menghisap.
“Nah, itu transmisi meningkat dan meningkatkan risiko virus melalui transmisi melalui tangan. Itulah yang menjelaskan kenapa seorang perokok meningkatkan risiko terinfeksi Covid-19,” tegasnya.(jpc)