Kantor dua pejabat tersebut tidak berada di gedung utama Kejagung. Terpisah sekitar 100 meter dari gedung yang semalaman terbakar.
Meski demikian, apa saja yang terbakar belum terjawab. Yang pasti, data-data milik jaksa agung bidang intelijen ikut terbakar. Mahfud mengakui, tidak tertutup kemungkinan ada data-data penting di kantor Jan S. Maringka tersebut. ’’Tentu saja sejauh pengetahuan kami semua, di intelijen banyak data,’’ imbuhnya.
Menurut dia, data-data tersebut akan diungkap Kejagung pada waktunya. Dia berharap tidak ada yang berspekulasi terkait dengan kebakaran di Kejagung.
Mahfud tidak menutup mata bahwa banyak spekulasi yang berkeliaran. Menurut dia, spekulasi tersebut tidak seharusnya bermunculan. Polri, kata dia, sudah bekerja.
’’Diawasi saja bersama-sama. Tetapi tidak perlu berspekulasi bahwa ini untuk melindungi ini, itu, dan sebagainya. Yang spekulatif seperti itu dijauhi dulu,’’ pintanya. Apalagi bila mengait-ngaitkan kebakaran Kejagung dengan penanganan kasus tertentu.
Sampai pemadaman berlanjut ke pendinginan kemarin, gedung utama Kejagung tampak jelas porak-poranda. Jika dilihat sepintas, nyaris tidak ada yang tersisa. Gosong dari sayap kiri sampai sayap kanan. Isinya pun demikian. Habis. Api dengan cepat merambat. Tidak heran banyak pihak yang bertanya-tanya. Mengapa bangunan yang amat penting itu bisa cepat dilalap api?.