Alhamdulillah, Tidak Ada Lagi Zona Merah COVID-19 di Jawa Barat

0
46
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat memantau Taman safari Indonesia (TSI) Cisarua, Kabupaten Bogor.

“Kami menargetkan mulai minggu ini, per minggu pengetesan PCR bisa 50 ribu per minggu dengan kapasitas di 26 laboratorium. Ditambah 27 portable PCR yang sudah kita bagikan untuk mengetes di pelosok-pelosok (daerah) yang kurang terjangkau peralatan yang canggih,” pungkasnya.

Sementara itu, usai libur panjang akhir pekan lalu, Gugus Tugas Jabar memantau peningkatan jumlah kasus positif COVID-19 dalam 14 hari ke depan.

Ia berharap, tidak ada peningkatan kasus COVID-19 di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). “Karena masa inkubasi biasanya sepuluh sampai 14 hari, kita akan monitor apakah 14 hari dari sekarang ada lonjakan (kasus) luar biasa,” ucapnya.

“Mudah-mudahan tidak ada, kalau ada lonjakan berarti itu pola dari long weekend yang nanti jadi evaluasi pengambilan keputusan dalam penanganan di pariwisata. Dan kalau tidak ada lonjakan berarti itu relatif protokol (kesehatan) kita selama long weekend sangat baik,” tambahnya.

Ketua Harian Gugus Tugas Jabar, Setiawan Wangsaatmaja melaporkan, positivity rate per 100 orang melalui pengetesan metode PCR per 23 Agustus di Jabar adalah 20 persen.

Menurut standar WHO, angka positivity rate per 100 orang harus sebesar 5 persen. “Jumlah pengetesan kami (Jabar) jika melihat standar WHO satu persen dari jumlah penduduk, memang masih belum memenuhi,” ujar Setiawan.