“Perbedaan agama di antara kita, tidak membuat anak bangsa terkotak-kotak. Karena perbedaan itu karunia Allah. Perbedaan itulah yang membuat Indonesia menjadi indah,” ujar RHT dihadapan puluhan generasi muda yang hadir.
Selain Pancasila, ada UUD RI tahun 1945 serta NKRI yang mengikat kita dalam kehidupan bernegara dibawah sebuah bangsa dan negara yang bernama Indonesia.
“Kita berbeda tapi terikat dalam satu kesepakatan yakni negara Indonesia. Saat ini, pemahaman agama kadang dominan. Kita masih berpegang pada agama dan keyakinan kita tanpa mau melihat keyakinan orang lain. Nah Pancasila inilah yang menyatukan kita,” ungkap RHT.
Penegakan hukum yang belum berkeadilan, juga menjadi sorotan RHT. Bagi mantan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat selama 12 tahun ini, dampak belum adilnya hukum, membuat masyarakat kadang berlaku tidak taat hukum.
“Akhirnya timbul ketidakserasian dalam hidup bermasyarakat. Tapi saya apresiasi, kehidupan bermasyarakat di Kota Bogor sudah sangat bagus. Ini bukti Pancasila sudah diamalkan dalam kehidupan warga kota hujan ini,” tegas RHT.
RHT menegaskan, Pancasila sebagai falsafah hidup, harus dilakukan dengan benar. Jika masih ada yang melanggar, maka kita belum hidup bermasyarakat dengan benar.