Historisma

0
49

SEJAK Covid-19 baru sekali ini saya bertemu Bu Risma –Tri Rismaharini, wali kota Surabaya.

Sore itu, Selasa lalu, saya baru tiba dari Jakarta. Lewat jalan tol. Saya hanya sempat mampir rumah untuk makan gulai pipi kambing masakan istri. Itu saya anggap makan malam. Sudah jam 5 sore.

Saya masih punya empat acara setelah itu.

Saya pun langsung berangkat lagi ke Adi Jasa. Yakni tempat persemayaman mayat-mayat sebelum dikuburkan atau dikremasi. Khususnya bagi masyarakat Tionghoa.

Ada dua pengusaha besar yang meninggal hampir bersamaan. Yang satu bernama Henry J. Gunawan. Ia meninggal di tahanan. Akibat serangan jantung. Umurnya dua tahun lebih muda dari saya.

Pengusaha itu lagi bertengkar hebat dengan pengusaha lainnya. Yang juga teman-teman saya.

Saya memilih untuk tidak memihak. Henry itu sampai diperkarakan di enam perkara. Yang empat sudah dijatuhi hukuman tapi masih naik banding.