Suwadji sendiri memberi contoh. Ia adalah alumni sekolah Xinzhong. Itulah sekolah Tionghoa zaman dulu. Sebelum yang seperti itu dilarang di zaman Orde Baru. Xinzhong sangat terkenal di Surabaya.
Ia pun mengadakan reuni. Tidak kepalang tanggung: reuni alumnus Xinzhong seluruh dunia.
Itu karena alumnus Xinzhong sudah menyebar ke lima benua. Terutama karena sekolah itu dilarang. Karena itu acara reuni tersebut dilakukan di Beijing.
Di acara itu seluruh guru yang masih hidup diundang. Dibiayai. Guru yang sudah meninggal pun dicari: apakah istri mereka masih hidup. Agar para janda guru itu bisa menerima tanda penghargaan.
Bahkan teman-teman yang miskin juga dibiayai, agar bisa datang. Di reuni itulah mereka memberikan segala macam penghargaan kepada guru mereka.
Suwadji mengajak Helen ke Beijing. Padahal Helen adalah alumnus SMA St. Louis Surabaya. Tujuannya agar Helen melihat sendiri: begitulah seharusnya bereuni. Fokusnya adalah guru mereka. Bukan teman-teman seangkatan.