Di masjid itu, peserta pendidikan 7 menit itu, bisa mendapat buku merah. Isinya: 40 tabiat buruk berutang.
“Harusnya negara juga menghindari 40 tabiat buruk seperti itu,” ujar Mulyono, aktivis Masyarakat Tanpa Riba (MTR) dari Sragen.
Mulyono, pengusaha pupuk organik itu baru saja melunasi utangnya sebesar Rp 40 miliar. (DI’s Way edisi 19 Agustus 2020: Mulyono Merdeka).
Masjid mana pun, ujar Mulyono, bisa mengajukan permintaan penceramah kepada MTR setempat. Banyak anggota MTR yang sudah dididik (istilah Mulyono: di-upgrade) untuk menjadi penceramah program go to masjid.
Salah satu syarat penceramah itu adalah: ia/dia sendiri sudah berhasil hijrah. Artinya: sudah tidak punya utang lagi. Dakwah terbaik, katanya, harus dimulai dari diri sendiri.
Dari pendidikan level satu tadi akan diperoleh calon-calon peserta hijrah. Yakni mereka yang masih punya utang tapi punya niat meninggalkan utang. Maksud saya: punya niat melunasi utang.