Mereka itulah calon peserta pendidikan level dua. Disebut juga pendidikan tingkat TPW –Temu Pengusaha Warga.
Pendidikan level dua ini tidak lagi di masjid. Sudah harus di hotel. Lamanya: 2-3 jam. Peserta harus membayar Rp 150.000. Untuk sewa hotel dan menyiapkan konsumsi.
Di level TPW ini dihadirkan satu penceramah. Isi ceramah masih tentang ‘tabiat buruk berutang’. Tapi sudah mulai ditampilkan kesaksian-kesaksian dari yang hadir. Misalnya pengusaha yang sampai stres mikir utang. Atau pengusaha yang bangkrut karena utang.
Dari sini ada pendidikan lanjutan tahap tiga. Program itu disebut SMHTR –Sukses Mengembangkan Harta Tanpa Riba. Tempatnya di hotel yang lebih bagus. Kurikulumnya lebih ke soal enterpreneur. Lamanya dua hari. Harus bermalam di hotel itu, satu malam. Bayarnya Rp 1,5 juta –untuk kamar hotel dan makan.
Masih ada lagi pendidikan tingkat empat. Topiknya: PBTR –Platform Bisnis Tanpa Riba. Di level ini mulai dibahas cara-cara negosiasi melunasi utang di bank.
Di level ini pula ditampilkan pembicara dari kalangan pengusaha sendiri. Yakni anggota MTR yang dianggap punya cara terbaik melakukan negosiasi dengan bank. Untuk ditiru. Setidaknya untuk menjadi inspirasi.