Peringatan Moore

0
44

Dalam kampanye politik, pemegang kebenaran belum tentu dibenarkan. Pemegang moralitas justru bisa dibuat tidak bermoral.

Misalnya Trump bisa dianggap melanggar UU karena menggunakan Gedung Putih sebagai tempat pidato penerimaan pencalonannya oleh Partai Republik. Setidaknya itu melanggar etika. Paling kurang itu menandakan kurang dijunjung tingginya moral bernegara. Tapi isu moral seperti itu ternyata tidak menggigit emosi masyarakat umum. Itu hanya dipersoalkan kalangan elite saja.

Padahal isi pidato Trump yang sampai 1,5 jam itu tidak ada bedanya dengan kampanye. Berarti Trump menggunakan Gedung Putih untuk kampanye. Berarti Trump secara tidak bermoral telah menyalahgunakan fasilitas negara.

Belum lagi di penutupan konvensi itu, Trump mengundang sampai 1.500 orang. Dengan mengabaikan protokol kesehatan. Kursinya ditata berhimpitan. Tidak wajib  pula memakai masker.

Tapi semua itu hanya negatif di kalangan terbatas. Trump bisa menutupi kenegatifan itu dengan persepsi-persepsi negatif untuk Biden.

Maka fakta tidak lagi penting. Yang terpenting adalah persepsi. Dan selama empat hari konvensi Partai Republik itu Biden terus-menerus dipersepsikan dekat dengan demo, kerusuhan, penjarahan dan yang serba ketidaktertibkan.