“Stok di Bulog aman, khususnya ini untuk penyebaran di wilayah Bandung dan Cirebon. Taste, aroma, dan visual berasnya bagus,” kata Plt. Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Triyana yang mendampingi Mensos Juliari di Gudang BULOG Cimindi.
Salah satu program Jaring Pengaman Sosial (JPS) ini merupakan upaya pemerintah memberikan inovasi dan solusi untuk menyelesaikan masalah sosial yang timbul akibat Covid-19. Program ini hasil kerja sama Kemensos dengan Perum BULOG sebagai cara untuk menyerap hasil panen para petani di daerah.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Edi Suharto juga menjelaskan bahwa Kemensos bertanggung jawab untuk memastikan kualitas berasnya baik dan layak konsumsi.
“Kami memastikan kualitas berasnya sehingga tidak ada yang lama dan rusak. Ini harus diperhatikan betul. Mulai pengemasan dan pendistribusian. Untuk itu pengecekan ke gudang-gudang BULOG juga harus kita lakukan,” ucap Edi.
Penyaluran Bansos Beras ini bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran Keluarga Penerimaan Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) khususnya dalam memenuhi kebutuhan pangan berupa beras selama Pandemi Covid-19 .
Gudang BULOG Cimindi merupakan salah satu gudang untuk menyiapkan bantuan sosial beras di wilayah Jawa Barat. Di provinsi ini terdapat 1.737.884 KPM PKH. Pemenuhan kebutuhan Bansos Beras akan dilayani oleh 7 Kantor Cabang BULOG di Jabar, yakni di Bandung, Cianjur, Cirebon, Indramayu, Subang, Ciamis, dan Karawang. Pihak BULOG menyatakan kesiapan dan memastikan stok berasnya aman.
Setelah melalui proses pengemasan di Gudang Bulog, Bansos Beras akan dikirimkan dengan menggunakan transporter untuk disalurkan secara door to door sampai ke KPM PKH. Transporter yang ditunjuk untuk program ini adalah PT. Bhanda Ghara Reksa (BGR) dan PT. Dos Ni Roha (DNR).(jpnn)