Air yang tidak bisa dipisahkan dari darah itu tidak bisa keluar dalam bentuk kencing –mengakibatkan badan sampai kaki bengkak semua.
“Bertemulah dokter ini di Singapura,” ujar Prof Budi sambil menuliskan nama dokter itu. “Nanti malam saya telepon dokter itu,” tambahnya.
Saya pun tidak perlu membuat janji sendiri. Begitu tiba di RS Mt. Elizabeth saya bisa langsung masuk ke ruang praktiknya.
“Bengkak ini tidak bisa diatasi tanpa operasi?” tanya saya.
“Mau dibiarkan saja?” tanya dokter.
“Kalau bengkaknya terus membesar bagaimana?” tanya saya sambil menunjuk sepatu yang sudah sesak.
“Beli saja sepatu yang lebih besar. Lalu beli lagi yang lebih besar lagi,” jawabnya.
Saya tahu itu hanya humor. Seperti juga temannya yang di Surabaya itu.
Ia hanya bisa membantu saya untuk buying time. Agar saya tidak mati mendadak akibat pecahnya varises di saluran pencernaan –lalu muntah darah.