“Dan yang pertama biasanya hari hari berikut agak mengantuk, mudah-mudahan tidak terjadi lagi. Sehingga hasilnya dimonitor baik dan dinyatakan berhasil,” timpalnya.
Ridwan Kamil menjelaskan, total uji klinis bagi setiap relawan ada lima kunjungan. Kunjungan yang ketiga ini puncak dari proses penyuntikan dosis dari percobaan vaksin Covid-19.
“Alhamdulillah di hari ini melaksanakan kunjungan yang ketiga dari lima kunjungan. Kunjungan yang ketiga ini juga puncak dari proses, yaitu penyuntikan dosis terakhir dari percobaan vaksin Covid-19,” jelasnya.
“Nanti 14 hari dari sekarang barulah akan dites darah kami selama dua kunjungan lagi. Mohon doanya agar hasil nanti dalam dua minggu dari sekarang ada reaksi positif yang baik,” tuturnya.
“Yaitu meningkatnya imunitas dan meningkatnya antibodi kami terhadap Covid-19. Mudah mudahan proses kunjungan dua terakhir juga terjadi kepada seluruh relawan,” tambahnya.
Ridwan Kamil melanjutkan, target 1.600 relawan yang dibutuhkan untuk uji klinis calon vaksin Covid-19 belum terpenuhi.
Sejauh ini, baru 400-an relawan yang sudah disuntik tahap satu. Sementara yang sudah masih tahap dua sudah 200-an relawan, termasuk dirinya.
Selain vaksin yang dikembangkan peneliti Unpad dari perusahaan China, Sinovac, masih ada pengembangan vaksin serupa yang masih berproses di daerah lain. “Saya ketahui dari pemerintah pusat, selain vaksin ini, juga ada vaksin lain yang sedang berproses,” ucapnya.
“Prinsipnya dari kami di daerah mana saja yang cepat dan paling tepercaya. Karena prosesnya setelah ini, pemproduksian berpuluh, ratus juta itu tantangan dan penyuntikannya juga lebih menantang. Karena penyuntikannya harus dua kali. Bayangkan manajemen puluh ratus juta dikali dua periode itu tantangan terbesarnya,” imbuhnya.
“Maka masukan dari kami salah satunya, mungkin TNI Polri bisa diperbantukan untuk mempercepat prosesnya. Kalau tidak, hitungan kami bisa satu tahun sendiri proses pemberian vaksin ke warga,” pungkas Ridwan Kamil.(ysf/radarbandung.id)