JAKARTA-RADAR BOGOR, Komandan Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Danpuspomad) Letjen TNI Dodik Widjanarko menyebut para pelaku penyerangan Polsek Ciracas kebanyakan berdinas sebagai sopir untuk para pejabat TNI. Mereka rata-rata lulusan Tamtama 2017.
“Mereka itu adalah rata-rata Tamtama remaja yang berdinas BP. Bawah Perintah. Tugasnya dia melayani pejabat alam rangka mengemudi,” kata Dodik di Mapuspomad Jakarta, Rabu (16/9).
Dodik menjelaskan, dari 65 tersangka kerusuhan Ciracas, 21 di antaranya bertugas sebagai sopir. Sehingga mereka tidak tinggal di asrama atau mes TNI. Mereka selalu melekat dengan pimpinan yang dilayaninya.
“Karena pengemudi ini melayani orang, sehingga proses pembinaan berjalan kurang maksimal,” jelasnya.
Atas dasar itu, TNI AD sudah mengintruksikan kepada para pimpinan yang menggunakan sopir, agar melakukan pembinaan. Sebab, sopir tersebut masih berstatus sebagai anggota TNI.
Sebelumnya, aksi brutal dilakukan sekelompok orang tak dikenal. Dengan menaikki kendaraan bermotor, mereka menyerang Markas Kepolisian Sektor Ciracas, di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, Sabtu (29/8) dini hari.
Selain merusak sejumlah fasilitas milik polisi dengan benda keras, massa juga dilaporkan melakukan pembakaran. Pengerusakan juga menimpa sejumlah fasilitas milik warga, hingga terjadi penganiayaan.
Dikutip melalui informasi Kebakaran Jakarta Timur, kejadian itu berlangsung sekitar pukul 02.00 WIB. Sejumlah kendaraan dan gerobak pedagang di Jalan Raya Bogor juga dilaporkan mengalami kerusakan.(JPC)