Meng Tutup Mulut

0
47

Ternyata pemungutan suara atas resolusi itu sangat sukses bagi Meng. Hasilnya: 243 mendukung, 164 menentang. Semua anggota DPR dari Demokrat mendukung. Pun 14 anggota DPR dari Republik. Yang  164 penentang itu semuanya dari partainya Trump.

“Mengapa kongres harus menyidangkan resolusi seperti ini,” ujar seorang anggota DPR dari Republik. “Buang buang waktu saja,” tambahnya. “Tidak satu pun dapurnya orang Amerika memerlukan resolusi seperti ini,” katanya lagi.

Bagi Meng itu penting. Sebagai wakil rakyat Meng dituntut pemilihnya untuk memperjuangkan keselamatan dan keamanan masyarakat. Terutama keturunan Asia.

Mereka mengadu kepada Meng selalu dilecehkan dan jadi sasaran kekerasan. Terutama selama pandemi Covid-19. Meng terpilih pada 2012. Lalu terpilih lagi dalam Pemilu 2016.

Sebelum itu dia sudah dua periode menjadi anggota DPRD New York. Ayahnyi juga pernah menjadi anggota DPRD New York. Sang ayah tidak terpilih lagi karena tersangkut perkara suap. Periode pertama menjadi anggota DPR, Meng juga membuat sejarah: ia mengusulkan dilakukannya perubahan UU Internasional Kebebasan Beragama. Yang ingin dia ubah hanyalah pasal tertentu saja. Yakni pasal yang terkait dengan “penodaan terhadap kuburan”.

Rupanya Meng juga mendapat aspirasi dari pemilihnyi. Khususnya mengenai banyaknya kuburan yang dicorat-coret. Atau kuburan yang dengan mudah digusur oleh proyek perumahan komersial. Namun Meng beralasan lebih dari itu. Banyak penodaan atas kuburan yang menggunakan motivasi kebencian terhadap agama yang dianut mayat di dalamnya. Pokoknya, Meng telah berbuat.