Tugas empat orang tersebut adalah memasang “alat” intelijen di sebuah batu karang di dasar laut. Alat itu akan merekam seluruh aktivitas Tiongkok di kawasan itu.
Setelah pemasangan beres, empat orang tersebut akan meneruskan perjalanan ke Jepang –negara sekutu Amerika paling utama di Asia Timur.
Setelah beberapa bulan di Jepang, empat orang tersebut akan kembali ke Laut China Selatan. Mereka akan mengambil alat yang dipasang di bawah laut itu. Untuk dilihat hasil rekamannya.
Tugas itu tidak pernah selesai. Bahkan tidak pernah ada kabar lanjutan. Pun tidak diketahui di mana kapal 40 meter tersebut.
Adakah mereka dipergoki tentara Tiongkok? Kemudian dilenyapkan tanpa bekas?
Atau karena ada musibah alam? Misalnya badai laut? Yang memang sering mengganas di wilayah itu?
Amerika sudah minta Jepang untuk mencari jejak empat orang tersebut: tidak menemukannya. Pun serpihan baju atau sekadar pelampung tidak ada.