JAKARTA-RADAR BOGOR, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan data per 26 September 2020 Covid-19, saat ini jumlah yang terpapar di 215 negara sudah mencapai 32,7 juta orang. Kemudian Sabtu (26/9) ini, yang terpapar 266 ribu orang.
Sedangkan di Amerika Serikat 7,2 juta orang, di India 5,9 juta orang, di Brazil 4,6 juta orang di Rusia 1,1 juta orang dan ratusan ribu meninggal dunia.
“Jumlah kematian di seluruh dunia saat ini sudah mencapai 991 ribu orang dan di Indonesia yang meninggal sebanyak 10 ribu orang,” ujar Jokowi saat membuka Muktamar IV Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) secara virtual di Istana Bogor, Sabtu (26/9).
Jokowi menambahkan saat ini pertumbuhan ekonomi dunia juga melambat karena pandemi ini. Pertumbuhan yang biasanya pada keadaan normal positif tetapi pada keadaan pandemi seperti ini pertumbuhan ekonomi negara-negara besar juga terkontraksi secara tajam.
“Kuartal kedua 2020, India -23,9, minus, Inggris -21,7 persen minus, Malaysia -17,1 persenm minus, Singapura -13,2 persen dan di negara kita di kuartal kedua juga -5,32 persen padahal sebelumnya di kuartal pertama kita masih tumbuh positif 2,97 persen inilah situasi yang saya sampaikan apa adanya banyak orang kehilangan pekerjaan di seluruh dunia dan berjuang untuk bertahan hidup,” katanya.
Dalam menghadapi cobaan ini Jokowi mengajak masyarakat tidak boleh menyerah. Harus bersama-sama memenangkan perang melawan Covid-19 di tanah air ini.
“Harus terus berikhtiar, berikhtiar dengan sekuat tenaga untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 dan agar sekaligus membantu saudara-saudara kita agar tidak semakin terpuruk karena kesulitan ekonomi,” ungkapnya.
Jokowi menuturkaan, kesehatan rakyat, keselamatan umat adalah prioritas yang utama. Bagi yang sehat dijaga agar tidak terpapar. Kemudian bagi yang sudah terpapar pemerintah berupaya untuk kita sembuhkan.
“Alhamdulilah per 25 September angka kesembuhan kita mencapai 196 ribu orang dengan tingkat kesembuhan 73,5 persen. Ini semakin meningkat, alhamdulilah dan terus akan kita tingkatkan. Angka kematian juga akan terus kita tekan, jumlah kasus harian kita turunkan dan terus terus kita tekan, agar kurvanya segera melandai,” tuturnya.
”Semua perlu kekompakan kita bersama, persoalan ini terlalu besar untuk diselesaikan pemerintah sendirian kita harus bersatu, satu tekat, satu semangat, satu barisan dalam menghadapi situasi yang sulit ini,” tambahnya.(jpc)