Di antaranya, semua lawatan harus melalui darat, semua laga tanpa penonton, dan uji usap (swab test) gratis tiap 14 hari sekali untuk semua tim.
Tentu kabar tersebut sangat tidak mengenakkan bagi para kontestan Liga 1. Selain sudah mempersiapkan diri untuk berkompetisi lagi, 18 klub Liga 1 sudah melakukan renegosiasi kontrak dengan para pemain. Artinya, mereka sudah keluar uang untuk melanjutkan kompetisi Liga 1.
Belum lagi biaya-biaya lain seperti swab test dan rapid test mandiri yang sudah dilakukan. Plus protokol kesehatan yang diberlakukan selama latihan. Semua pengeluaran tambahan yang tidak terduga itu otomatis kian membuat klub tekor di tengah kondisi finansial yang sulit selama pandemi.
Persiraja Banda Aceh, misalnya. Persiraja sudah berangkat dari Aceh menuju Jogjakarta Minggu lalu (27/9). Laskar Rencong itu memang berencana berkandang di Stadion Maguwoharjo, Sleman, selama lanjutan Liga 1.
Barito Putera yang juga akan berkandang di stadion yang sama malah sudah memindahkan latihan ke Jogjakarta sejak 2 September lalu. Bahkan sudah menggelar uji coba dengan klub Liga 2 PSIM Jogjakarta.
Sekretaris Umum Persiraja Rahmat Djailani mengaku belum mendengar soal Liga 1 akan ditunda lagi. Namun, dia sudah merasa gelagat tidak bagus soal lanjutan kompetisi. Salah satunya, sejumlah tim yang memilih bermarkas di Jogjakarta belum juga berangkat sampai kemarin.