Lilin Pancasila, lanjut Nadiem, terlihat menyala dalam pengorbanan tenaga medis yang mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan pasien Covid-19.
Lilin tersebut juga menyala dalam diri mahasiswa yang di tengah tantangan pembelajaran daring masih menyalonkan diri sebagai sukarelawan dalam penanganan Covid-19.
“Kita melihat lilin Pancasila dinyalakan oleh guru-guru yang mendatangi rumah pelajar di daerah-daerah terpencil agar mereka masih bisa belajar,” ucap Nadiem.
Lilin Pancasila, lanjutnya, menyala saat orangtua yang setelah seharian mencari nafkah masih sempat membaca dan bermain dengan anaknya yang kesepian di rumah.
Lilin Pancasila juga terlihat menyala di dalam kepemimpinan di masa krisis.
“Kita melihat pemimpin-pemimpin di sektor pemerintahan dan swasta yang mengambil risiko dan bergerak cepat untuk meringankan penderitaan masyarakat. Kita melihat pengusaha kecil yang mengorbankan labanya agar karyawannya tidak perlu dilepas walaupun pelanggan lenyap,” paparnya.