“Sehingga kita dapat mengurangi atau mencegah dampak dari bencana itu, baik jatuhnya korban jiwa maupun kerusakan bangunan dan lingkungan,” sambung dia.
Dwikorita menjelaskan bahwa sistem mitigasi yang dikembangkan dioperasikan dengan internet of Things (loT) yang diperkuat oleh diperkuat oleh super computer dan Artificial Intelligent (AI).
Dengan begitu, informasi peringatan dini tsunami Jawa 20 meter ke masyarakat bisa lebih cepat sehingga bisa meminimalisir korban jiwa dan kerugian.
“Dengan penyebarluasan peringatan dini tsunami tersebut maka masih tersisa waktu kurang-lebih 15 sampai dengan 17 menit untuk proses evakuasi, apabila waktu datangnya tsunami diperkirakan dalam waktu 20 menit,” tutup dia. (dtk/ysp)