Tidak saja menggunakan minyak kayu putih (Eucalyptus), Prof Idrus Paturusi juga menggunakan air garam saat menjalani isolasi.
Untuk air garam, Prof Idrus Paturusi menuturkan dirinya menggunakan setiap pagi.
“Saya tiap pagi itu kumur air garam hangat,” tuturnya.
“Logika berfikir sakit menelan karena virus di daerah sana. Nah, kalau kita kumur air garam, coba bayangkan. itu virus pakai diterjen mati. Apalagi air garam,” terangnya.
Kemudian untuk kayu putih dilakukan saat malam hari. Dengan cara dicampur air hangat, lalu dikumur.
“Juga, tisu kasih minyak kayu putih lalu dimasukan masker,” tuturnya.