“Belum pernah sejarahnya di Indonesia pemberontak menang, mereka akan berhadapan dengan angkatan perang negara yang memiliki mesin perang,” lanjutnya.
Selain itu, pria kelahiran Padang, 20 Mei 1966 ini berpendapat bahwa soliditas umat Islam saat ini berbeda dengan ketika menyikapi kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Saat ini, katanya, umat Islam melihat permasalahan yang dihadapi bangsa tidak lagi didasari emosional keagamaan, tetapi pada realitas kehidupan.
“Jadi kalau HRS pulang memimpin revolusi maka penolakan itu muncul dari umat Islam sendiri, karena ormas terbesar itu ada pada NU dan Muhammadiyah yang sangat realistis dalam menyikapi perbedaan. Apalagi wapresnya dari NU,” tutur Kapitra.
Terakhir, Kapitra yang pernah mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024 mengimbau agar massa pendudkung Habib Rizieq Shihab ikut menjaga kedamaian dan persatuan.
“Kelompok HRS harus menyuarakan penciptaan kedamaian dan kerukunan bangsa, bukan perpecahan,” pungkasnya.