Padahal, kata Ferdinand, mereka yang sesungguhnya angkatan kerja yang akan paling menikmati dan akan menjadi generasi pertama penikmat mamfaat UU ini.
“Karena dua atau tiga tahun ke depan akan banyak industri masuk ke dalam negeri dan mereka akan menjadi angkatan kerja yang mudah mendapatkan lapangan pekerjaan,” jelas Ferdinand.
Kedua, pria yang pernah memimpin Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) ini memandang bahwa mahasiswa yang turun ke jalan seperti sedang berperang dengan musuh yang mereka tidak kenali.
“Mereka justru memerangi jaminan masa depan, jaminan lapangan kerja untuk mereka,” tegas direktur eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) ini.
Menurutnya, mahasiswa yang menolak UU Cipta Kerja tanpa sadar sedang berupaya mempersulit masa depannya, mempersulit lapangan kerja yang akan menjadi solusi bagi pengangguran dan angkatan kerja baru, yaitu mahasiswa, serta anak-anak STM, SMK yang tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah.
“Ini yang harus disadari segera oleh adik-adik mahasiswa, jangan petantang-petenteng bangga sebagai aktivis, tetapi justru memerangi masa depannya sendiri, mempersulit hidupnya sendiri ke depan,” ungkap Ferdinand.