China Dikabarkan Tidak Akan Lakukan Vaksin Massal Terhadap Warganya

0
30
Ilustrasi Vaksin
Ilustrasi Vaksin
Ilustrasi Vaksin
Ilustrasi Vaksin

JAKARTA-RADAR BOHOR, Meski tengah getol-getolnya mengembangkan vaksin Covid-19, China dikabarkan tidak akan melakukan vaksinasi massal terhadap warganya.

Saking getolnya, kini china sedang mengembangkan delapan vaksin virus corona.
Malah bulan September 2020 ini, satu vaksin virus corona priduksi China sudah siap untuk digunakan.Tapi China tidak seperti negara lain yang juga memproduksi vaksin.

Negara lain di dunia yang memproduksi vaksin, saat vaksin virus corona selesai diteliti dan diuji, dan dinyatakan layak digunakan, maka akan melakukan vaksin masal kepada rakyatnya.

Sementara pemerintah China tidak. China tegas, produksi vaksin virus coronanya tidak akan diberikan masal pada raktaynya.

Kepala kesehatan Beijing mengatakan, China tidak akan melakukan vaksinasi massal terhadap populasinya. Alasannya, dikarenakan Covid-19 sebagian besar telah musnah di negara itu.

Tentu ini menjadi pertanyaan banyak pihak.
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Dr Gao Fu, mengatakan, vaksinasi virus corona hanya akan diperlukan jika ada wabah besar.

Menurut kepala CDC China, vaksinasi sweeping yang dilakukan secara masal tidak diperlukan di negara itu saat virus terkendali.

Namun, dia juga tidak mengesampingkan kebutuhan vaksinasi di masa depan.
China mencatat 29 kasus baru dan tidak ada kematian baru dalam semalam.

Sehingga jumlah total kasus di China menjadi 90.107 infeksi, dan 4.734 kematian. Ini adalah masalah menyeimbangkan risiko dan keuntungan,” kata Dr Gao, seperti dikutip dari China News Service

Dia mengakui bahwa harus ada ‘vaksinasi skala besar terhadap penduduk’ jika ada wabah lain seperti virus corona saat ini.

Namun, kata dia, untuk vaksin batch pertama, prioritas harus diberikan kepada staf medis garis depan dan petugas pencegahan epidemi.
Petugas keamanan kemudian akan diprioritaskan, diikuti oleh petugas kebersihan dan katering serta pegawai negeri yang bekerja di daerah yang ramai dan rawan.

Dr Gao Fu sebelumnya mengatakan bahwa vaksin virus corona pertama China bisa siap pada September.

China bersaing dengan perusahaan AS dan Inggris untuk menjadi yang pertama dengan vaksin untuk membantu mengakhiri pandemi – suatu prestasi yang akan menjadi kemenangan ilmiah dan politik.

Bulan lalu, Dr Gao Fu mengungkapkan bahwa dia telah disuntik dengan vaksin virus corona eksperimental.

Dia juga mengatakan bahwa hal itu adalah upaya untuk membujuk masyarakat untuk mengikutinya jika disetujui.

Pada bulan Juni, Dr Gao adalah salah satu penulis makalah yang memperkenalkan satu kandidat, vaksin ‘tidak aktif’ yang dibuat dengan menumbuhkan seluruh virus di laboratorium dan kemudian membunuhnya. Kandidat itu sedang dikembangkan oleh afiliasi dari SinoPharm milik China.(pin/ net)