“Umat Islam dan generasi muda muslim patut belajar dari sikap, wawasan pemikiran dan kearifan Abdullah Syukri Zarkasyi sebagai guru, ulama dan pemimpin yang menghayati zamannya dan teguh memegang prinsip yang diwariskan para pendahulunya,” ujar Fuad.
“Kementerian Agama kehilangan seorang mitra sejati dalam pembangunan umat dan kehidupan beragama di Tanah Air. Semoga amal pengabdian beliau diterima di sisi Allah SWT dan diampuni segala kekurangannya,” lanjutnya.
Sebegai informasi, Abdullah Syukri Zarkasji lahir di Gontor pada 19 September 1942. Beliau menamatkan Sekolah Dasar di desa Gontor pada 1954.
Setelah menamatkan Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) Pondok Modern Darussalam Gontor pada 1960, melanjutkan pendidikan di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta hingga mencapai gelar Sarjana Muda tahun 1965.
Gelar Lc. diraih Abdullah Syukri dari Al Azhar University Cairo, Mesir tahun 1976. Kemudian, Abdullah muda melanjutkan studi di lembaga yang sama hingga meraih gelar MA pada tahun 1978, dan gelar Doctor Honoris Causa pada 2005 dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pengalaman Organisasi antara lain: Pengurus HMI Cabang Ciputat – Jakarta (1964), Pengurus HPPI (Pelajar Islam) Cairo (1971), Pengurus PPI Den Hag – Belanda (1975), Pimpinan Pondok Modern Gontor, Ketua Majlis Ulama Indonesia Kabupaten Ponorogo.
Kemudian, Ketua Badan Silaturrahmi Pondok Pesantren Jawa Timur, Ketua Forum Silaturrahmi Umat Islam Ponorogo, Ketua Majelis Pertimbangan Pendidikan dan Pengajaran Agama (MP3A) Kementerian Agama, dan Dewan Penasehat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat. (jpg)