Dia juga menyampaikan bahwa program penyiapan naskah khotbah Jumat itu masih tahap rencana. Program tersebut akan dibahas bersama dengan tokoh agama, ormas, dan akademisi. ’’Kami punya ide pengayaan narasi khotbah Jumat,’’ jelasnya.
Dia menuturkan, penyusunan naskah khotbah akan diawali dengan pembahasan signifikansi dan tema. Kemudian, para penyusun merumuskan bersama kebutuhan pesan keagamaan masyarakat kontemporer. Setelah itu, dituangkan dalam rumusan tema.
Temanya nanti seputar pengarusutamaan moderasi beragama. Termasuk tema-tema keagamaan lainnya. ’’Baik seputar ubudiah maupun muamalah,’’ terang guru besar UIN Alauddin Makassar tersebut. Selain itu, ada tema sosial, ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan Islam.
Dia berharap naskah khotbah yang disusun dan disepakati nanti bisa menjadi rujukan alternatif bagi para pendakwah. Program itu juga bagian dari fasilitas peningkatan literasi masyarakat terkait isu-isu aktual dalam perspektif keagamaan.
Lebih lanjut, Kamaruddin mengatakan, masjid atau rumah ibadah merupakan pusat syiar moderasi beragama. Tujuannya, mewujudkan Islam yang damai dan mendukung stabilitas beragama serta bernegara.
Namun, menurut dia, ada juga khotbah Jumat yang berisi materi provokatif. Kondisi itu menjadi perhatian Ditjen Bimas Islam Kemenag. Karena itu, mereka menyiapkan naskah khotbah Jumat yang relevan.