Waduh, 109 Ton Ikan Nila Mati Mendadak di Danau Toba. Kenapa?

0
52
Sedikitnya 109 ton ikan di 38 KJA mati diduga karena kekurangan oksigen. Foto: sumutpos.co
Sedikitnya 109 ton ikan di 38 KJA mati diduga karena kekurangan oksigen. Foto: sumutpos.co

SAMOSIR-RADAR BOGOR, Sebanyak 109 ton ikan yang dibudidayakan di dalam keramba jaring apung (KJA) Danau Toba, di Desa Siogung-ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, mati mendadak.

Dugaan sementara, kematian ikan-ikan itu disebabkan faktor cuaca dan jumlah yang melebihi kapasitas KJA sehingga ikan-ikan itu diduga kekurangan oksigen.

Informasi dari Kepala Dinas Perikanan dan Pertaniann Kabupaten Samosir, Viktor Sitinjak, sebanyak 38 petani ikan keramba jaring apung (KJA) Danau Toba di Kelurahan Siogung-ogung dan Desa Tanjung Bunga, menderita kerugian ratusan juta akibat usaha mereka diterpa musibah ikan mati mendadak. Padahal, saat ini sudah masuk dalam proses panen.

“Dari KJA yang ikanya mati berjumlah 38 KJA, dan data sementara ada 109 ton ikan yang mati,” kata Vicktor Sitinjak kepada wartawan di Medan, Jumat (23/10/2020).

Viktor menjelaskan, lokasi KJA yang mati kebanyakan di Desa Siogung-ogung. Pihaknya saat ini tengah mengupayakan lokasi penguburan bangkai ikan di Huta Tinggi.

Diapun mengaku akan melakukan pemeriksaan dengan mengambil sempel ikan mati untuk diuji labotorium guna mengetahui persis penyebab kematian ikan-ikan itu.

“Dugaan kami sementara karena airnya terlalu dangkal, jadi kemarin ada angin kencang, mengakibatkan air berputar ke bawah, naiklah kotoran yang di bawah keramba, sehingga ikan yang dikeramba jadi tidak bisa bernafas, karena oksigenya kurang. Jadi bukan karena tercemar penyakit atau apa. Bukan, karena memang airnya berputar, naik sendiri ke atas sehingga, ikan tidak bisa bernapas,” bebernya.