Viktor mengimbau para petani ikan, untuk mencegah hal serupa terjadi kembali. Disarankan agar KJA yang lokasinya rendah dipindah ke yang lebih dalam. “Jadi kalaupun berputar di bawa tidak sampai ke atas. Di bawah saja,” tandas Viktor.
Sebelumnya, Pjs Bupati Samosir, Lasro Marbun, mengatakan, ikan-ikan di keramba apung itu mulai mati mendadak pada Rabu (21/10/2020).
Lasro mengatakan Pemkab bakal menyelidiki penyebab pasti matinya ikan-ikan tersebut.
“Perintah saya kepada Dinas Pertanian, BPBD, Satpol PP, Camat dan Kades untuk mengangkat bangkai ikan yang mati agar tidak berdampak pada lingkungan hidup. Mereka sudah melaksanakan,” ucapnya.
Sementara, seorang petani ikan KJA Niolando Naibaho mengatakan, pihaknya mengalami kerugian besar.
“Saya mengalami kerugian sekitar Rp80 juta. Masih ada tetangga saya menderita lebih parah, ikan dia mencapai 12 ton mati,” ungkapnya.