Tetap Waspada, Akhir Tahun Ini Covid-19 Diprediksi Bisa Tembus 1 Juta Kasus

0
35
Ilustrasi

“DKI melebihi target WHO. Tapi kalau bicara Indonesia rasanya (kapasitas testing) belum ya. Tentu berbagai wilayah Indonesia dengan kapasitas kapabilitas sangat dalam. Pulau Jawa berbeda dengan luar pulau Jawa,” katanya.

“Testing tak selalu berkaitan dengan lab atau artificial-nya, tapi juga berkaitan dengan SDM, anggaran akses promosi dan lain-lain. Di DKI Jakarta ini yang terbaik testingnya karena ibukota dan akses lebih cepat. Tapi kan DKI juga nggak bisa sendirian,” tukasnya.

Jika dibandingkan dengan negara kepulauan lain seperti Filipina, kata dia, jumlah testing bisa lebih tinggi lantaran kemauan politik dari Presiden Duterte sangat keras. Itu yang membedakan Filipina dengan Indonesia. “Nggak bisa dibandingkan karena political will-nya beda. Duterte itu keras,” tegasnya.

Maka Hermawan berharap kapasitas testing terus digenjot untuk menurunkan angka kasus baru. “Testing ya masih (stagnan) belum ada bukti kasus pelambatan signifikan. Di Jakarta kenaikan kasus masih seribuan per hari. Walaupun perbah 700-900an itu hanya sesaat saja. Tren-nya masih fluktuatif,” katanya.

Respons Pemerintah
Sementara itu Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menegaskan bahwa target Presiden Jokowi yakni 30 ribu tes per hari. Target itu diklaim sudah dipenuhi. “Sekarang sudah melebihi target tersebut. Target testingnya ditingkatkan kemerataannya di tingkat provinsi,” kata Prof. Wiku.

Sekarang, kata dia, sudah ada 6 provinsi dengan testing di atas standar WHO. Dan menurutnya, secara nasional pun sudah melebihi target WHO. “Nasional pun sudah di atas 80 persen dari standar WHO. Lihat konpers saya sebelumnya,” jelasnya.

“Kalau melihat testing itu jangan lihat hanya harian, tapi lihat mingguan dan bulanan. Lihat juga jumlah labnya. Analisisnya harus lebih mendalam ya,” jelasnya. Prof Wiku juga menjamin tak ada laju penurunan testing, dan tak ada keterbatasan soal anggaran.(jpc)