Dikeluhkan Masyarakat, Nadiem Ngaku Ikut Jadi Korban PJJ

0
44
Mendikbud, Nadiem Makarim
Mendikbud, Nadiem Makarim

JAKARTA-RADAR BOGOR, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memutuskan untuk memberhentikan pembelajaran tatap muka di sekolah kala pandemi virus Korona merebak pada Maret 2020. Memasuki delapan bulan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dilaksanakan, banyak siswa yang mengaku stres akibat tidak berkomunikasi satu sama lain secara langsung.

Mengenai hal itu, Mendikbud Nadiem Makarim memastikan bahwa akan prosesi belajar tatap muka seperti sedia kala akan kembali diberlakukan jika pandemi Covid-19 sudah selesai. Tidak akan ada campuran pembelajaran secara daring atau blended learning.

“Sudah pasti luring itu tidak bisa digantikan. Pada saat pandemi ini sudah berlalu Insyaallah kita akan semua balik kepada sekolah tatap muka, karena kita sadar bahwa sekolah tatap muka itu jauh lebih efektif dan lebih ideal daripada jarak jauh,” ucap dia dalam webinar Indonesia Belajar Dari Rumah: Daring Hingga Luring, Kamis (5/11).

Nadiem juga mengaku tidak menginginkan PJJ dilaksanakan. “PJJ dilaksanakan karena terpaksa. Bayangkan kalau sekolah dan kampus kita dibuka selama ini, mungkin muridnya masih bisa melalui itu (antibodi kuat), tapi berapa banyak mereka yang tinggal sama kakek neneknya, berapa banyak yang tinggal dengan lansia dan komorbiditas,” terang Nadiem.

PJJ memang memiliki banyak tantangan, namun hal itu juga tidak bisa dihindari agar pembelajaran tetap berlangsung. Di mana hampir semua negara pun menerapkan hal tersebut. “Ini adalah the best out of all worst scenario. Tidak ada yang mau PJJ. Saya tidak mau. Saya orang tua. Saya juga korban PJJ,” tandasnya.(jpc)