“Enggak ada cerita kalau di AS, lawan diberi jabatan (di pemerintahan). Karena cuma dua partai, jadi yang kalah otomatis menjadi oposisi. Cuma memang meme orang Indonesia begitu, membayangkan Trump jadi menhan,” ujar Adi kepada jpnn.com, Senin (9/11/2020).
Dosen di Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta ini lebih lanjut mengatakan, sejarah mencatat belum pernah calon presiden yang kalah di Amerika Serikat akhirnya diberi jabatan di pemerintahan.
“Kalau di AS belum pernah sejarahnya begtu. Pihak yang kalah ya menjadi oposisi. Menang ya berkuasa. Politiknya hitam putih. Kalau di kita kan atas nama kebangsaan, lawan bisa menjadi teman,” pungkas Adi.(gir/jpnn)