Selama Pandemi Covid-19, Banyak Lajang Cari Jodoh Lewat Online

0
30
Ilustrasi mencari jodoh lewat aplikasi online. (Your story)

“Dan sebanyak 45 persen pria lajang dan 42 persen perempuan lajang merasa Video Dating menjadi sarana filter teraman sebelum mereka nantinya akan kopi darat. Memastikan bahwa orang yang mereka temui nanti adalah orang yang sama,” jelasnya.

Hal senada diungkapkan Psikolog Klinis Dewasa dari @cintasetara, Rebeka Pinaima. Saat pandemi, para lajang harus berada di rumah dan karantina mandiri. Pembatasan sosial secara umum membatasi perjumpaan langsung. Maka menurutnya, kondisi ini cenderung membuat seseorang menghabiskan waktu dengan dirinya sendiri semakin kesepian dan semakin sadar dengan kehidupan. Makin mencari teman bicara.

“Berdasarkan pengalaman saya praktik menangani beberapa single, ada temuan menarik. Ternyata tinggi sekali kebutuhan untuk menjalin komunikasi yang berkualitas, deep talk. Enggak lagi mencari small talk dari teman kencan online. Jadi ketika single tidak lagi memiliki kemewahan berkencan secara offline, secara tidak langsung menggeser prioritas,” jelas Rebeka.

Menurutnya, para pencari jodoh tidak lagi melihat penampilan sebagai faktor terpenting, bukan lagi prioritas utama. Tapi justru mencari bagaimana bisa terasa nyaman dan nyambung untuk membicarakan berbagai topik.

“Itu kemudian kayaknya mendorong mengapa seseorang menggunakan Dating Apps karena menghabiskan waktu bermain ponsel sepanjang hari, banyak waktu menatap layar. Akhirnya Dating Apps digunakan. Mungkin awalnya enggak benar-benar untuk menemukan jodoh tapi jadi ada teman bicara,” tutupnya.(jpc)