
Perusahaan tersebut menghadapi serangan balik karena gagal mengungkapkan layanannya tidak sepenuhnya dienkripsi secara end-to-end.
Metode untuk mengamankan komunikasi yang menjamin hanya pengirim dan penerima yang bisa membaca konten tersebut.
Zoom mengatakan pihaknya berencana untuk mengembangkan alat yang akan memberikan kontrol lebih besar kepada pengguna dan memungkinkan mereka untuk menggelar rapat dengan aman.(antara/jpnn)