Kini anak Soetjipto itu, Whisnu Sakti Buana, jadi wakil wali kota Surabaya –tapi gagal jadi cawali dari partainya di Pilkada sebentar lagi.
Ryantori terus di jalur konstruksi.
Awalnya tentu sulit meyakinkan orang untuk menggunakan konstruksi temuannya itu. Pemilik proyek biasanya tidak mau ambil risiko: pakai cara lama saja yang sudah pasti aman.
Intinya: konstruksi tanpa tiang pancang ini menggunakan ”lantai” cor secara khusus. Disebut sebagai konstruksi sarang laba-laba.
Yakni bentuk ”lantai” itu dibuat segi tiga kecil-kecil saling terkait di sudut-sudutnya.
Dengan demikian ”lantai” seluas bangunan itu tidak mungkin turun –biar pun sebagian tanah di bawah bangunan itu mengalami penurunan. “Kalau toh turun akan turun bersama-sama,” ujar Ryantori saat itu.
Akhirnya Ryantori-Soetjipto setuju ”menjual” penemuan ini ke sebuah perusahaan konstruksi. Mereka berdua akan mendapat fee dari setiap proyek yang menggunakan sarang laba-laba. Persentasenya tidak perlu saya sebut di sini.