Pasak Pendek

0
52

Maka sambil melayat di tempat persemayaman jenazah Ryantori di Adi Jasa, saya mendiskusikan keampuhan temuannya itu. Kebetulan, di dalam ruang jenazah, lagi ada misa penutupan peti mati. Secara Katolik.

Saya geleng-geleng kepala menerima penjelasan para manajer Ryantori itu. Temuan konstruksi pasak pendek itu sangat ilmiah.

Ryantori kemudian mematenkannya. Lalu penemuan itu dipasarkan oleh perusahaan konstruksi miliknya sendiri –bersama teman-temannya.

Partner Ryantori –baik yang lama dulu maupun yang baru itu– selalu aktivis dari kalangan pribumi. Saya lihat sendiri teman-teman Ryantori banyak yang pribumi. Ryantori sendiri sudah lupa kalau masih punya nama Tionghoa: Ang Kim Loen.

Kian lama kian banyak orang yang menggunakan konstruksi pasak pendek ini. Termasuk masjid indah di mulut jalan tol di Kertosono. Yang di sana dikenal sebagai “Masjid Moeldoko” –karena Jenderal Moeldokolah yang membiayai pembangunannya. Itulah masjid yang desainnya mirip sekali dengan masjid kementerian BUMN –yang dibangun zaman siapa itu. Memang, menurut kontraktornya, ada perintah untuk mengambil inspirasi dari masjid di kementerian BUMN tersebut.

Masjid Moeldoko.

Gedung Polda Riau juga menggunakannya. Yang tujuh lantai itu. Hemat sampai lebih Rp 20 miliar. Demikian juga RSUD Sidoarjo, Gorontalo, Kantor Bupati Solok, dan Imigrasi Bima. Kian banyak contoh yang juga menggunakannya.