Dari Tallahassee naik ke utara, ke Georgia. Konvoi tambah panjang lagi. Lalu ke North Carolina. Tambah macet. Ke utara lagi, ke Virginia. Konvoi kian padat.
Yang seru adalah narasi di balik konvoi itu. Mereka terus mengikuti siaran radio live yang menyiarkan pergerakan konvoi itu. Termasuk hari apa berangkat, jam berapa sampai di kota apa. Lalu akan menuju kota mana lagi.
Masih ditambah lagi siaran langsung lewat internet. Lewat grup Facebook. Lewat Line. Lewat Telegram, dan lewat app khusus yang diciptakan untuk itu. Kelihatannya mereka mulai meninggalkan Twitter. Mereka marah –karena Trump marah kepada Twitter, yang sering menyensor unggahan tweet-nya.
Gegap gempita konvoi dari selatan itu ikut memprovokasi kelompok serupa dari arah lain. Misalnya dari arah barat daya: Houston dan Dallas, Texas, lewat Oklahoma.
Juga dari jurusan barat seperti dari arah Missouri dan Kentucky. Mereka ikut bergerak juga ke Washington DC. Yang dari arah barat laut seperti Dakota, Iowa dan Montana ikut panas –ikut konvoi ke Washington.
Pokoknya dari segala penjuru.
Semua pergerakan massa itu mengikuti arahan “imam besar” kelompok itu saat ini: Alex Jones. Yakni seorang host radio yang siarannya dipancarkan bersama di lebih 100 stasiun radio.