Blok Terbesar

0
55

Adalah seorang ekonom India yang pertama-tama melontarkan istilah ”jebakan utang Tiongkok” yang kemudian menjadi isu politik di negara masing-masing.

Jepang sebenarnya juga selalu punya masalah politik dengan Tiongkok. Itu soal masa lalu yang kelam –terutama terkait pembantaian Nanjing.

Tapi, Jepang punya kepentingan ekonomi yang besar dengan Tiongkok. Lewat kesepakatan bersama di ercep itu, tidak perlu lagi ada negosiasi dua negara. Perundingan dua negara sering dibumbui sentimen-sentimen ego. Tapi, dengan kesepakatan multilateral, hambatan ego itu tidak muncul.

Maka, hebat juga bahwa Jepang –yang secara konstitusi berada di bawah payung Amerika– menandatangani perjanjian ercep ini. Mungkin karena toh seminggu sebelumnya sudah mulai jelas bahwa Trump kalah.

Mungkin juga kesepakatan itu menjadi lancar karena Covid-19. Semua negara kini lagi menderita. Ekonomi lagi babak belur. Semua negara anggota ercep pun berkomentar: kesepakatan ini bisa mempercepat penyembuhan ekonomi akibat Covid.

Apalagi bagi Tiongkok yang sudah sembuh duluan. (dahlan iskan)