“Jadi bangunan lama yang dibongkar kemudian di bangun sarana yang lebih aman, baik untuk wisatawan maupun petugas di pulau itu. Jadi tidak benar, seolah-olah Pulau Rinca itu akan diubah total, sehingga mengganggu biawak Komodo,” katanya.
Bahkan tidak ada satu pohonpun yang ditebang dalam proses pembangunan sarana dan prasarana wisata alam di Loh Buaya, Pulau Rinca.
Menurut dia, fasilitas bangunan milik TNK yang ada di kawasan itu, selama ini justru mengganggu biawak raksasa Komodo karena terjadi kontak langsung dengan petugas maupun wisatawan.
“Tetapi dengan adanya sarana prasaran wisata alam yang dibangun secara terintegrasi, maka tidak akan mengganggu Komodo secara langsung karena biawak raksasa itu tidak kontak langsung dengan petugas maupun wisatawan,” katanya.
Selain itu, petugas yang ada di lokasi juga akan jauh lebih aman dari serangan biawak Komodo, seperti yang dialami petugas selama ini, katanya menambahkan.
Lembah Loh Buaya seluas 500 hektare ini, saat ini dihuni 66 ekor individu Komodo dengan aktif sering dijumpai di area sekitar pembangunan Sarpras sekitar 16 ekor. (*/ran)