Pecel Impor

0
71

Di desa, zaman saya kecil, pecel itu untuk sarapan. Sesekali. Sebagai selingan mewah dari makan pagi yang rutin: ketela rebus, ganyong rebus, atau nasi sisa kemarin yang digoreng dengan minyak jelantah –minyak sisa  goreng ikan asin atau tempe.

Saya tidak membayangkan bahwa pecel zaman sekarang kacangnya impor: dari India atau bahkan Afrika.

Maka sekarang ini kalau lagi makan pecel rasanya serasa ikut makan devisa.

Pabrik pecel seperti itu memang harus membeli kacang khusus. Yakni yang bijinya sudah melupakan  kulitnya. Itu disebut kacang ose.

Hampir semua kacang ose yang ada di pasaran adalah barang impor. Produksi kacang dalam negeri biasanya sudah habis diborong oleh pabrik kacang – -justru ketika baru dicabut dari tanah.

“Kami harus segera mengolah kacang ketika masih segar. Ketika baru dipanen. Jangan sampai lewat 28 jam,” ujar Sudhamek, pemilik pabrik raksasa kacang Garuda.