BOGOR-RADAR BOGOR, Kejuaraan catur daerah Jawa Barat (Kejurda Jabar) merupakan agenda wajib untuk dilaksanakan. Permasalahannya belum ada kepastian waktu berakhirnya pandemi Covid-19 yang saat ini sedang terjadi.
Kondisi ni berdampak pada terkendalanya penyelenggaraan olahraga agenda wajib baik tingkat daerah, nasional bahkan internasional secara offline atau tatap muka. Sedangkan pembinaan para atlet harus terus dilaksanakan secara berkesinambungan.
Dalam keadaan terkendala pandemi Covid-19 ini, penyelenggaraan agenda olahraga harus dapat menyesuaikan kondisi, harus dapat beradaptasi dengan inovatif dan terus tetap produktif.
Oleh karena itu Ketua Umum Pengurus Provonsi Percasi Jawa Barat, DR. H. Deni Nurdiyana Hadimin, melalui rapat pleno pada Selasa (20/11/2020) secara virtual memutuskan bahwa Kejurda Catur Jawa Barat 2020 dilaksanakan secara daring (online).
Kejurda ini akan diikuti seluruh atlet se-Provinsi Jawa Barat yang direkomendasikan oleh Pengurus Cabang di 28 Kabupaten/Kota se jawa Barat, dengan Pengurus Cabang (Pengcab) Percasi Kota Bogor yang dipimpin Ketua Umum RD. Ian Mulyana Jaya Sumpena sebagai Panitia Penyelenggara Lokal dan atau tuan rumah.
Menurut Sekretaris Umum Pengprov Percasi Jawa Barat, Dicky Irvan Firmansyah, yang menjadi latar belakang Kejurda Catur 2020 ini dipertandingkan secara online adalah, pelaksanaan pembinaan yang harus terus berjalan tetapi keselamatan atlet pada kondisi pandemi ini tetap diutamakan, apalagi Kejurda Catur ini 75% diikuti oleh junior.
“Dan kalau diselenggarakan secara offline meski menggunakan protokol kesehatan, akan tetap riskan. Bahkan ada orangtua atlet junior yang tidak akan mengijinkan anaknya untuk bertanding, belum lagi terkendala dengan tempat yang tidak boleh penuh, adanya protokol kesehatan ketat dan ijin yang belum tentu diberikan pihak berwajib,” tutur Dicky.
KONI Jawa Barat pun belum merekomendasi pelaksanaan kejurda secara offline. “Penyelenggaraan Kejurda catur 2020 secara online ini dilaksanakan agar para atlet tetap bisa berprestasi pada masa pandemi dengan aman, serta mengikuti program pemerintah dalam memutus penyebaran covid-19 tetapi tetap produktif,” tambah Dicky.
Kejuaraan Catur Daerah Jawa Barat 2020 secara online atau disingkat Kejurda Jabar Chess Online 2020 ini, bertujuan untuk melaksanakan pembinaan yang tetap terus berkesinambungan meski pada kondisi pandemi Covid-19, tetapi tetap mengutamakan keselamatan atlet, dan untuk menjadi sarana para atlet tetap berprestasi meski dalam kondisi pandemi.
“Dengan pelaksanaan kejurda secara online ini membuat para atlet tetap merasa aman untuk berkompetisi serta dapat menikmati permainannya,” pungkasnya.
Karena dilaksanakan secara online, maka tempat pelaksanaan kejurda bisa di lokasi atlet berada baik di rumah atau di markas pengcab masing-masing dengan mengikuti aturan yang ditentukan panitia. Namun begitu, pelaksanaan Kejurda Jabar 2020 ini dipusatkan di Sekretariat Penyelenggara yaitu Percasi Cabang Kota Bogor. Waktu pelaksanaan kejuaraan pada Senin-Minggu, 23 – 29 November 2020. Pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB.
Arif Rahman dan Wididarsana selaku Ketua dan Sekretaris mengatakan bahwa penyelenggaraan Kejurda secara online ini merupakan yang pertama di Indonesia. Kebetulan Percasi Cabang Kota Bogor ditunjuk sebagai penyelenggara dengan berdasarkan SK. Pengprov Percasi Jabar No. 09/SK/Percasi-Jbr/X/2020 tertanggal 22 Oktober 2020.
Hal ini dikarenakan Percasi Cabang Kota Bogor sering menyelenggarakan turnamen-turnamen secara online, dimana Ian Mulyana, yang juga Pendiri dan Ketua Liga Catur Kota Bogor (LCKB) beserta MN Ricky Rismanto dan Sonni E Sudrajat adalah penyelenggara catur online melalui aplikasi lichess baik skala daerah, nasional bahkan internasional.
Kejurda Jabar Chess Online 2020 ini diikuti oleh 380 peserta dari 25 pengcab dari 28 kabupaten dan kota se-Jawa Barat. Kejurda ini diikuti pemain-pemain internasional dengan bergelar Masketer Intenasional dan Master Nasional \, antara lain WIM Dewi Citra AA, WIM Dita Karenza, IM Irwanto Sadikin, FM Abdul Haris, FM Johan Gunawan, FM Junibar, FM Deny Sanjaya dan WFM Diajeng Theresia.
Menariknya kejurda ini diikuti oleh putri GM Susanto Megaranto bernama Tsania Megaranto yang berusia lima tahun dan masuk kategori G (KU-7) serta sebagai peserta termuda.
Ketua Umum Percasi Kota Bogor, Kang Ian Mulyana menargetkan Kota Bogor meraih Juara Umum karena tahun lalu (2019) meraih runner up juara umum di bawah Kota Bandung.
Walaupun harus bersaing dengan Atlet Kabupaten/Kota yang lain dengan predikat Master Catur. Salah satu atlet junior andalan Kota Bogor adalah Handaru Juan IL usia 13 tahun yang harusnya masuk Kategori D atau KU-13 tetapi melompat ke Kategori A atau KU-19.
“Semoga penyelenggaraan Kejuaran Daerah (Kejurda) Jawa Barat Catur Online ini dapat berjalan dengan sukses, sehingga menjadi pedoman bagi penyelenggaraan berikutnya, bahkan menjadi contoh bagi penyelenggaraan tingkat nasional,” ungkap Kang Ian.
“Kalau misalnya Pengurus Pusat Percasi Indonesia menunjuk Kota Bogor untuk menyelenggarakan Kejuaraan Nasional, maka Kami menyatakan SIAP 100 %,” tambah Ketua Umum Pengcab Percasi Kota Bogor, Rd Ian Mulyana JS penuh semangat. (*/ysp)