JAKARTA-RADAR BOGOR, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengungkapkan, daya saing produktivitas pekerja Indonesia masih kalah jika dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Vietnam. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri dari segi kompetensi dan produktivitas pekerja secara global.
Ida menyebut, menurut data ILO, tingkat pertumbuhan output tahunan pekerja Indonesia masih rendah bahkan di bawah rata-rata negara dengan penghasilan menengah bawah. Tingkat produktivitas pekerja Indonesia juga di bawah negara pesaing seperti Vietnam.
”Data menunjukkan produktivitas pekerja Indonesia masih tertinggal. Data juga menunjukkan bahwa kita memiliki tantangan dari sisi kompetensi dan produktivitas,” ujar Ida dalam acara diskusi, Sabtu (28/11/2020).
Menurut dia, penyebab rendahnya produktivitas adalah faktor pendidikan yang rendah. Sehingga kemampuan dan kompetensi pekerja pun rendah.
”Masih besarnya persentase pekerja dengan pendidikan SMP ke bawah mengakibatkan banyak pekerja yang masih memiliki skill atau kompetensi rendah,” ucap Ida.
Di sisi lain, Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan dari tingginya tingkat pengangguran terbuka (TPT) yakni sebesar 7,07 persen.
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Agustus 2020 ada sekitar 138 juta angkatan kerja, yang terdiri atas 128 juta penduduk yang bekerja dan 9,7 juta pengangguran. Terakhir, data BPS menunjukkan ada 29,12 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak pandemi.
Hal tersebut menambah beban di sektor ketenagakerjaan. Selain itu, ada tambahan 2 juta–2,5 juta angkatan kerja baru yang masuk ke pasar kerja setiap tahun. ”Ada kenaikan jumlah penganggur dan TPT yang signifikan, ini akibat dampak pandemi,” ujar Ida. (jpg)