Duta Mahasiswa Perubahan Perilaku Sosialisasikan 3M, Ajak Masyarakat Lebih Sadar dan Peduli Kesehatan

0
39
Sosialisasi pentingnya penerapan 3M yang dilakukan mahasiswa di Kebun Raya Bogor, Minggu (29/11). Unida for Radar Bogor
Sosialisasi pentingnya penerapan 3M yang dilakukan mahasiswa di Kebun Raya Bogor, Minggu (29/11). Foto Unida for Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19, Duta Mahasiswa Perubahan Perilaku melakukan sosialisasi serta edukasi terkait dengan pencegahan penularan COVID-19 melalui Gerakan 3M.

Kegiatan yang dilaksanakan di Kebun Raya Bogor pada Minggu (29/11) tersebut diikuti perwakilan mahasiswa setiap perguruan tinggi di LLDIKTI Wilayah IV khususnya regional Bogor, diantaranya dari Universitas Djuanda (UNIDA), Universitas Ibn Khaldun (UIKA), Universitas Nusa Bangsa (UNB), Universitas Pakuan (UNPAK) dan Institut Bisnis dan Informatika Kesatuan (IBIK).

Memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan pakai sabun atau lebih dikenal dengan istilah 3M menjadi strategi utama yang harus dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.

Para Duta Mahasiswa Perubahan Perilaku memiliki tugas dan fungsi untuk mengedukasi masyarakat secara langsung mengenai 3M tersebut. Tidak hanya sekedar mengedukasi, namun secara khusus memberikan pengetahuan, meyakinkan masyarakat untuk menyikapi pengetahuan tersebut dengan baik, dan menerjemahkan pengetahuan menjadi perilaku.

Pembina Duta Mahasiswa Perubahan Perilaku UNIDA Bogor, Faisal Tri Ramdani menyampaikan, hadirnya duta mahasiswa perubahan perilaku penanganan COVID-19 di tengah-tengah masyarakat merupakan salah satu peran perguruan tinggi sebagai bukti kepedulian dan pengabdian terhadap masyarakat.

“Melalui duta mahasiswa perubahan perilaku ini bertujuan untuk dapat ikut serta meminimalisir penyebaran COVID-19 di masyarakat. Duta mahasiswa telah dibekali pengetahuan serta kebutuhan logistik seperti masker, handsanitizer, serta alat peraga sosialisasi 3M yang dapat di manfaatkan untuk mengedukasi masyarakat agar dapat dapat lebih peduli dan selalu menerapkan protokol kesehatan dimanapun, kapanpun dan dengan siapapun saat bertemu,” ujarnya.

Faisal Tri Ramdani menambahkan, selain melakukan program edukasi bersama dengan perguruan tinggi lainnya, khusus bagi para duta perubahan perilaku UNIDA Bogor diberikan tugas tambahan, yaitu para mahasiswa diharuskan melakukan sosialisasi terkait dengan pencegahan penularan COVID-19 di lingkungan rumah masing-masing. Hal ini guna mencegah munculnya cluster baru serta menekan angka penularan yang saat ini angkanya masih tinggi.

“Agenda ke depan, selain kami melakukan program edukasi kepada masyarakat secara bersama dengan 5 perwakilan Perguruan Tinggi di LLDIKTI Wilayah IV khususnya regional Bogor yaitu UNIDA Bogor, UIKA, UNB, UNPAK dan IBI Kesatuan, kami juga melakukan program mandiri yaitu dengan melakukan sosialisasi serta edukasi di lingkungan rumah masing-masing duta mahasiswa perubahan perilaku, agar di masing-masing wilayah nantinya dapat lebih taat menjalankan protokol kesehatan serta tidak ada munculnya cluster baru penyebaran COVID-19,” tambahnya.

Sementara itu Koordinator Duta Mahasiswa Perubahan Perilaku UNIDA Bogor, Hendri, menuturkan bahwa kegiatan edukasi dan sosialisasi terkait dengan pencegahan COVID-19 yang dilakukan oleh para mahasiswa diharapkan dapat memberikan dampak besar untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. Mahasiswa memiliki peran untuk ikut serta memberikan edukasi kepada masyarakat luas dengan harapan dapat lebih sadar menerapkan 3M.

“Semoga dengan diadakannya kegiatan edukasi dan sosialisasi tentang 3M ini dapat diterapkan dan dilakukan oleh masyarakat di sekitaran wilayah Bogor kota maupun kabupaten. Tujuannya yaitu agar kita selaku warga Kota dan Kabupaten Bogor dapat terhindar dari bahaya Virus Corona. Pesan dari kami, selalu taat dan selalu terapkan 3M di manapun berada. Memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan seketika meninggalkan rumah serta taat dan patuh terhadap protokol kesehatan, sehingga kita dapat dan cepat memutuskan rantai penyebaran Corona virus ini,” tutur mahasiswa Fakultas Pertanian UNIDA Bogor tersebut.(*)