JAKARTA-RADAR BOGOR, Beredar video di dunia maya saat seseorang mengkumandangkan azan diikuti dengan membubuhkan lafal ‘hayya alal jihad’. Hal ini pun sontak ramai di media sosial.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis mengatakan azan adalah ajakan umat Islam untuk melakukan salat. Sehingga tidak boleh diubah. “Redaksi azan itu tidak boleh diubah menjadi ajakan jihad,” ujar Cholil kepada wartawan, Rabu (2/12).
Oleh sebab itu, Cholil meminta masyarakat jangan lagi mengubah bacaan azan untuk jihad. Karena memang tidak boleh mengubah ajakan umat untuk menunaikan salat. “Saya berharap masyarakat tidak mengubah azan yang sudah baku dalam Islam. Panggilan jihad tidak perlu melalui azan,” katanya.
MUI juga mengimbau kepada masyarakat tetap tenang tidak perlu menanggapi berlebihan mengenai video sekolompok orang yang mengubah bacaan azan menjadi jihad. “Saya berharap masyarakat tenang dan tidak perlu resah dan jangan sampai terprovokasi untuk melakukan kekerasan dan kerusuhan,” pungkasnya.
Diketahui dari video yang beredar di media sosial ada seorang muazin yang mengumandangkan azan, tetapi menyelipkan kata ‘hayya alal jihad’. Adapun jemaah yang berada di belakang muazin itu turut mengikutinya menyerukan ‘hayya alal jihad’ sambil mengepalkan tangan ke atas.(jpc)