Sebelum Belajar Tatap Muka, Mayoritas Guru Setuju Jalani Swab Test

0
48
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kembali menggelar swab test massal di GOR Padjajaran, Selasa (12/5).
Ilustrasi: Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kembali menggelar swab test massal di GOR Padjajaran, Selasa (12/5).

JAKARTA-RADAR BOGOR, Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) merilis hasil survei nasional terkait pembukaan sekolah. Adapun, penghimpunan data dilakukan mulai dari 24 sampai 27 November 2020 dengan 320 responden.

Dalam rilis tersebut, ditanyakan soal kesetujuan para responden untuk guru, tenaga kependidikan dan siswa mengikuti swab test sebelum pembelajaran tatap muka (PTM). Alhasil dalam survei itu, mayoritas responden atau sekitar 66 persen memilih setuju warga pendidikan dites terlebih dahulu sebelum masuk sekolah.

“Semua para guru mayoritas menjawab setuju untuk di swab berapa yang menjawab 44 persen. Bahkan ada yang sangat setuju, pengin masuk sekolah 22 persen, artinya total 66 persen mayoritas guru siap dan setuju dites swab sebelum PTM,” ungkap Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim dalam telekonferensi pers, Kamis (3/12).

Adapun, tindakan ini dilakukan untuk memastikan betul bahwa warga pendidikan sebelum melaksanakan PTM itu sehat dan aman. Dengan begitu, pelaksanaannya PTM pun diharapkan bisa berjalan lancar. “Tindakan ini dilakukan untuk memastikan betul bahwa guru dan warga sekolah aman,” ujarnya.

Meskipun demikian, terdapat 16 persen guru yang ragu-ragu. Persepsi begini dapat saja terjadi mengingat kekhawatiran guru tentang sumber biaya tes swab yang belum jelas dari mana.

“Jika mengeluarkan biaya sendiri, tentu biayanya relatif lebih besar. Dari mana, swab aja sekitar Rp 1,5 juta, bahkan ada Rp 2 juta. Duit darimana, gaji aja yang honorer berapa,” jelasnya. Sementara itu, ada juga 13 persen guru yang kurang setuju, bahkan sangat tidak setuju dilakukan sebanyak 5 persen.

Sementara itu, Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda juga meminta agar pemerintah daerah atau pemerintah pusat menyediakan anggaran khusus untuk pelaksanaan swab test tersebut. Jangan lagi menyerap dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

“Tidak bisa, dan tidak juga bisa dipaksakan menggunakan dana BOS. Juga secara hitungan pun dana BOS untuk dana swab enggak mungkin. Harus disuarakan bahwa butuh skema bantuan di luar dana BOS,” tambahnya.(jpc)