WHO : Ada Vaksin Bukan Berarti Nol Kasus Covid-19

0
38
Ilustrasi vaksin
Ilustrasi vaksin
Ilustrasi vaksin
Ilustrasi vaksin

JAKARTA-RADAR BOGOR, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pemerintah dan warga untuk tidak melepaskan protokol kesehatan demi kewaspadaan atas pandemi Covid-19. Meski saat ini persiapan vaksinasi sedang digencarkan seiring penemuan vaksin Covid-19 yang diklaim efektif.

Dilansir dari Channel News Asia, Minggu (6/12/2020), Inggris baru-baru ini sudah menyetujui vaksin Covid-19 Pfizer. Keputusan itu meningkatkan harapan bahwa gelombang Covid-19 akan segera berakhir.

“Namun kemajuan kabar baik soal vaksin membuat WHO khawatir bahwa ada persepsi yang berkembang bahwa pandemi Covid-19 sudah berakhir,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers di Jenewa.

Tedros mengatakan pandemi masih berjalan panjang. Warga dan pemerintah di dunia justru menjadi penentu kapan pandemi pada akhirnya akan berakhir dengan tetap disiplin.

“Kami tahu ini merupakan tahun yang sulit dan membuat orang-orang lelah, tetapi situasi di rumah sakit yang beroperasi pada atau melebihi kapasitas, itu yang paling sulit,” katanya.

“Sebenarnya saat ini, banyak wilayah yang masih mengalami penularan virus Korona dengan sangat tinggi, yang memberikan tekanan besar pada rumah sakit, unit perawatan intensif dan petugas kesehatan,” paparnya.

Dua vaksin yang menjanjikan akan segera menerima otorisasi penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, yakni Pfizer dan Moderna. Namun, ahli darurat utama WHO Mike Ryan juga memperingatkan agar situasi ini tidak membuat dunia berpuas diri.

Dia mengatakan bahwa meskipun vaksin adalah senjata menghadapi pertempuran melawan Covid-19, vaksin tidak akan dengan sendirinya mengakhiri pandemi. “Vaksin tidak sama dengan nol Covid-19,” katanya.

Ryan mengatakan beberapa negara harus mempertahankan langkah-langkah pengendalian yang sangat kuat untuk beberapa waktu ke depan atau mereka akan berisiko menghadapi ledakan kasus.

WHO telah mendukung program vaksin global COVAX yang berupaya memastikan distribusi vaksin yang adil dan hingga saat ini telah melibatkan 189 negara. Sehingga negara-negara miskin menjadi lebih mudah mendapatkan akses. (jpg)