JAKARTA-RADAR BOGOR, Menjelang akhir 2020 akan banyak hal yang berpotensi menimbulkan kerumunan. mulai dari Pemilihan Keplaa Daerah (Pilkad) serentak hingga libur Natal dan akhir tahun.
Oleh karenanya, Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) meminta agar masyarakat, khususnya warga pendidikan menunda waktu liburannya di masa pandemi ini.
Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, Iman Z Haeri pun mengharapkan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Agama (Kemenag), pemerintah daerah (pemda) membuat surat himbauan untuk warga pendidikan tidak berlibur sebelum pembelajaran tatap muka (PTM).
’’Kami mendesak Kemendikbud dan Kemenag bersama pemda membuat Surat Himbauan kepada sekolah-sekolah agar para guru dan orang tua siswa tidak melakukan kegiatan liburan setelah terima rapor siswa,’’ ujarnya kepada JawaPos.com, Senin (7/12/2020).
Para wali melas dan kepala sekolah juga harus meningkatkan komunikasi dengan para orang tua siswa. Intensitas komunikasi di masa pandemi dan liburan ini perlu dilakukan, dalam rangka saling mengawasi aktivitas siswa khususnya.
’’Jangan sampai dengan alasan jenuh di rumah pasca pelaksanaan PAS, para siswa malah mengisinya dengan keluyuran kemana-mana. Semua tindakan ini dilakukan semata-mata sebagai tindakan preventif agar klaster sekolah tidak makin banyak, guru dan siswa serta keluarga mereka tetap sehat jika di rumah,’’ imbuhnya.
Begitu juga dengan tranparansi kepala sekolah dan manajemen yayasan sekolah untuk tidak menutup-nutupi jika ada guru, tenaga kependidikan, dan siswa di sekolah tersebut positif Covid-19.
Sebab, hal ini penting dilakukan, agar bisa membantu pelacakan kepada orang-orang yang sudah berinteraksi sebelumnya dengan yang terjangkit Covid-19.
’’Agar warga sekolah bisa mengantisipasi penyebaran Covid-19 sedari dini. Waktu satu bulan ke depan para Kepala Daerah dan Kemdikbud/Kemenag harus betul-betul bisa memetakan dan memastikan kesiapan sekolah dalam melakukan PTM Januari 2021,’’ tutur dia. (jpg)