RADAR BOGOR, PON 2020 belum terlaksana. Namun, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah mengajukan diri sebagai tuan rumah PON XXII/2028.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah bersama KONI dan Dispora NTB telah mendatangi Menpora Zainudin Amali pada Selasa (1/12). Itu menjadi tanda keseriusan mereka untuk bisa menjadi tuan rumah PON.
Amali menyambut baik hal tersebut. Sejak Peraturan Pemerintah (PP) No 17 Tahun 2007 direvisi, PON bisa diselenggarakan di dua provinsi. Yang terbaru ditetapkan adalah Aceh dan Sumatera Utara sebagai tuan rumah PON XXI/2024.
”Silakan mulai sekarang dirembuk bersama. Mumpung masih 7−8 tahun. Agar tidak ada permasalahan di kemudian hari. Kami akan lihat mana yang memungkinkan,” ujar Amali dalam keterangan resminya.
”Kami akan lihat mana yang visibel. Yang jelas untuk atletik di NTB karena memang potensinya ada. Untuk yang lain silakan disepakati bersama,” imbuh Amali.
Dalam penjelasannya, NTB menyiapkan 10 hektare lahan untuk membangun kompleks olahraga di Mandalika.
Itu merupakan bentuk keseriusan mereka menjadi tuan rumah. Zulkieflimansyah juga menjalin komunikasi dengan Gubernur NTT Viktor Laiskodat untuk perencanaan ke depan.
”Kami mulai menjalin komunikasi yang intensif. Jadi, saat biding pada 2022 mendatang, kami betul-betul siap. Saya berharap Menpora bisa membantu pembangunan kompleks olahraga di Mandalika,” kata Zulkieflimansyah.
Tentang penyiapan sarana-prasarana olahraga di Mandalika, desain awal diminta sesuai standar serta ketersediaan lahan.
Selain itu, mulai dikomunikasikan dengan Kementerian PUPR agar mendapatkan dukungan dari segi anggaran dan pembangunannya.
”Sebagaimana pesan Pak Menteri, harus jelas dari sekarang akan tugas masing-masing, kewajiban masing-masing, penentuan cabang olahraga, dan sebagainya,” lanjut Zulkieflimansyah. (jpc)