DPR Minta Guru Diprioritaskan Vaksin Covid-19, tapi Tidak Dipaksa

0
32
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengatakan, pihaknya berharap guru juga menjadi prioritas untuk mendapatkan vaksin tersebut. (Hendra Eka/Jawa Pos)
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengatakan, pihaknya berharap guru juga menjadi prioritas untuk mendapatkan vaksin tersebut. (Hendra Eka/Jawa Pos)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Pemerintah Indonesia menerima 1,2 juta vaksin Covid-19 yang berasal dari Tiongkok yakni Sinovac.

Vaksin tersebut dibawa dengan pesawat Boeing 777-300ER dan mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Minggu (6/12) malam WIB.

Sehubungan dengan hal tersebut, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengatakan, pihaknya berharap guru juga menjadi prioritas untuk mendapatkan vaksin tersebut.

Sebab, guru sebagai garda terdepan dunia pendidikan akan melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) pada Januari 2021.

“Guru adalah juga pelayan publik yang sehari-hari berhadapan langsung kepada masyarakat, khususnya anak-anak. Oleh karena itu kesehatan mereka harus kita utamakan,” jelasnya melalui keterangan tertulis, Rabu (9/12).

Meski diminta untuk diprioritaskan, menurutnya pemberian vaksin Covid-19 tersebut juga harus berdasarkan keinginan guru. Pasalnya, ada yang mau melakukan vaksinasi dan ada yang tidak bersedia.

“Jangan diwajibkan, karena itu hak asasi mereka untuk memilih. Namun jika mereka mau, mereka harus mendapat prioritas dengan biaya yang ditanggung pemerintah,” terangnya.

Sebelumnya, terkait dengan distribusi, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto sempat membeberkan bahwa vaksin pertama kali akan diberikan kepada tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik.

“Pelaksanaan vaksinasi dilakukan juga secara bertahap dengan prioritas tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik yang telah diatur teknis Bapak Menkes Terawan,” katanya dalam jumpa pers, Senin (7/12). (jawapos)